Haji serta umroh menjadi ke dua beribadah utk umat Islam di mana pekerjaannya dilaksanakan di tanah suci Mekkah. Menurut banyak ulama, ke dua beribadah ini termasuk juga beribadah mulia dengan hukum mesti utk dilakukan sedikitnya 1 kali utk umat Islam yg bisa. Ketaksamaan beribadah haji serta umroh tersebut ada pada rukun, hukum serta aturan pekerjaannya. Menurut rukunnya, ketaksamaan pada ke dua beribadah ini ada pada kesibukan wukuf di Arafah, ialah beribadah yg kebanyakan cuma dilakukan kala laksanakan beribadah haji.
Kesibukan beribadah wukuf di Arafah menjadi beribadah paling terutama sebab hukum dari wukuf tersebut yaitu mesti, dan seorang tdk dapat sah laksanakan beribadah haji kalau tdk laksanakan wukuf. Kalau seorang tdk mampu laksanakan wukuf, jadi ia mesti menggantinya kala mobilisasi beribadah haji pada th. seterusnya atau th. yang lain. Rukun haji serta umroh sendiri mencakup ihram selanjutnya wukuf di Arafah, lantas Tawaf dan Sa’i.
Rukun Beribadah Haji serta Umroh
Selain wukuf di Arafah, rukun beribadah haji serta umroh seterusnya merupakan salah satunya :
- Ihram
- Ihram menjadi niatan mobilisasi beribadah umroh atau haji. Mengenai berbagai hal yg direkomendasikan atau harus kala laksanakan ihram ialah bermaksud ihram dari miqat utk mengerjakan beribadah haji kala ada di bagian batas yg udah tergantung kala memulai beribadah haji, kala ihram jamaah tdk berpakaian berjahit (laki laki tdk di ijinkan memanfaatkan busana, jubah, sepatu, mantel serta penutup kepala, sesaat wanita tdk diperbolehkan memanfaatkan sarung tangan, penutup muka atau cadar) , serta paling akhir menyampaikan talbiyah.
- Tawaf
- Tawaf menjadi beribadah dengan memutari ka’bah. Persyaratan tawaf salah satunya bermaksud laksanakan tawaf, suci dari hadast, dapat dilakukan dari jauh cuma saja mesti ada di Masjidil Haram, tutup aurat, posisi ka’bah ada di sisi kiri kala laksanakan tawaf, dilaksanakan dengan berturut-turut, memutari ka’bah sampai 7 kali putaran serta tawaf diawali terlebih dulu dengan Hajar Aswad.
- Sa’i
- Sa’i yakni lari kecil utk laksanakan perjalanan di antara shafa dan marwah utk ibadah. Persyaratan sa’i yakni laksanakan tekad, dilaksanakan sehabis tawaf, dilaksanakan dengan berturut-turut di tiap-tiap putaran terkecuali kalau ada kepentingan utk mengharuskan berhenti, menyempurnakan beribadah sa’i dengan mengitarinya sampai 7 kali, serta dilaksanakan sehabis tawaf dengan benar sama sesuai peraturan yg berlaku.
Ketaksamaan pada haji atau umroh, andaikan beribadah haji yg harus merupakan mencakup seluruh kesibukan beribadah seperti ihram dari Miqat, mabit di Mina, mabit di Muzdalifah, tawaf wada, serta melempar jumroh. Dan pada beribadah umroh tersebut, beribadah yg harus cuma satu ialah Ihram dari Miqat. Demikian review perihal rukun, aturan, ketaksamaan haji serta umroh yg mesti didapati! Mudah-mudahan berfaedah buat pembaca yg lagi tengah mau mengerjakan ibadan umorh serta haji.